Abstract: Kolonialisasi ibadah haji yang dilakukan oleh pemerintah belanda melalui kebijakan serta ordonansi pelaksanaan ibadah haji pada masa penjajahan merupakan bentuk prasangka sosial (Ambiguous), yang berdampak pada kekhawatiran atas perlawanan kolonialisme oleh umat muslim pribumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan Histografi atau sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dominasi politik haji yang dilakukan oleh kolonial belanda pada masa penjajahan sangat kental, hal ini didasari dengan adanya berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah belanda yang sangat memberatkan jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji ke tanah suci dengan alasan kewaspadaan dan kekhawatirannya tehadap masyarakat pribumi yang berhaji.
No Comments.