Item request has been placed! ×
Item request cannot be made. ×
loading  Processing Request

Laporan Kasus : Penyakit Saluran Perkencingan Bagian Bawah pada Kucing Peranakan Persia yang disebabkan Struvite

Item request has been placed! ×
Item request cannot be made. ×
loading   Processing Request
  • Author(s): Firdaus, Ihanul; Soma, I Gede; Jayanti, Putu Devi
  • Source:
    Indonesia Medicus Veterinus; Vol 12 (3) 2023; 373-386 ; 2477-6637 ; 2301-7848 ; 10.19087/imv.2023.12.3
  • Document Type:
    article in journal/newspaper
  • Language:
    English
  • Additional Information
    • Publication Information:
      Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University
    • Publication Date:
      2023
    • Collection:
      E-Journal Universitas Udayana
    • Abstract:
      Penyakit saluran perkencingan bagian bawah pada Kucing atau Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada saluran urinasi kucing. Salah satu penyebab terjadinya penyakit tersebut adalah adanya urolith atau batu kemih. Seekor kucing jantan peranakan persia dengan rambut berwarna oranye belum disteril umur 2,5 tahun dan bobot badan 3,5 kg datang dan diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan anoreksia, pasif, distensi abdomen, stranguria, hematuria, dan anuria. Pemeriksaan laboratorium hematologi rutin kucing mengalami leukositosis dan hasil ultrasonografi/USG menunjukkan terdapat endapan partikulat yang tampak hyperechoic pada vesika urinaria. Berdasarkan uji sedimentasi urin diidentifikasi adanya kristal struvite (magnesium ammonium phosphate) dan hasil uji dipstick didapatakan bobot jenis/spesific gravity (1,020), pH (8), leukosit (2+), nitrit (positif), protein (2+), glukosa (3+), bilirubin (1+), dan darah/hemoglobin (4+). Penanganan yang dilakukan yaitu dengan pemasangan kateter urin, pemberian antibiotik cefotaxime 10 mg/mL, antibiotik cefadroxil monohydrate syrup 125 mg/5mL 22 mg/kg BB selama tujuh hari, pemberian antiinflamasi dexamethasone 0,5 mg dosis terapi 0,15 mg/kg BB selama tiga hari, dan pemberian obat herbal kejibeling satu tablet secara per oral, satu kali sehari selama tujuh hari. Hasil yang didapatkan adalah kucing kasus setelah diterapi terlihat tidak mengalami kesulitan urinasi dan tidak menunjukkan tanda klinis hematuria.
    • File Description:
      application/pdf
    • Relation:
      https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/97055/52706; https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/97055
    • Accession Number:
      10.19087/imv.2023.12.3.373
    • Online Access:
      https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/97055
      https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.3.373
    • Rights:
      Copyright (c) 2023 Indonesia Medicus Veterinus
    • Accession Number:
      edsbas.2A205A94