Abstract: Fenomena menurunnya kepedulian sosial, melemahnya semangat kolaborasi, serta meningkatnya pengaruh negatif media digital yang tidak sejalan dengan norma budaya lokal menjadi tantangan serius di Desa Malapari. Permasalahan ini terutama disebabkan belum terintegrasinya nilai-nilai kearifan lokal ke dalam sistem pendidikan formal maupun nonformal. Program pengabdian ini bertujuan mengintegrasikan kearifan lokal dalam pendidikan karakter guna meningkatkan kapasitas guru, tokoh adat, dan pemuda sekaligus memperkuat ekosistem gotong royong sebagai strategi preventif terhadap dekadensi moral generasi muda. Kegiatan dilaksanakan melalui tiga tahapan utama, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, dengan melibatkan 30 peserta yang terdiri atas guru, tokoh adat, perangkat desa, pemuda, dan orang tua. Evaluasi dilakukan menggunakan observasi partisipatif untuk menilai keterlibatan dan perubahan perilaku sosial peserta dalam konteks pembelajaran berbasis budaya. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa integrasi nilai kearifan lokal mampu meningkatkan pemahaman guru hingga 27%, memperkuat kesadaran kolektif masyarakat, serta mendorong keterlibatan aktif pemuda dalam menghasilkan konten digital kreatif berbasis budaya. Kebaruan dari program ini terletak pada pola kolaborasi lintas elemen masyarakat yang berhasil menghadirkan model implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal secara aplikatif dan berpotensi direplikasi di wilayah lain. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi praktis atas lemahnya internalisasi nilai budaya pada remaja, tetapi juga menawarkan kontribusi ilmiah yang relevan dalam penguatan pendidikan karakter di tengah tantangan globalisasi dan arus media digital.
No Comments.