Abstract: Industri semakin banyak menggunakan material dan proses yang tergolong berbahaya  yang dikelompokan sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3). Setiap proses produksi memiliki risiko terjadinya kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh B3 hingga mengakibatkan keadaan darurat yang dapat merugikan secara kesehatan, material, dan finansial. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, dengan terdapat 5 proses produksi diantara nya: gudang penyimpanan barang produksi, konstruksi, nailing, assembling, dan finishing. Dalam tahap tersebut terdapat B3 seperti nikel, chromium, asam sulfat, dan solar yang digunakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi sistem tanggap darurat tumpahan B3 pada PT X, yang terdiri dari manajemen tanggap darurat, sarana dan prasarana tanggap darurat, dan pengelolaan B3 itu sendiri. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting dengan peraturan diantaranya PermenLHK 74/2019, PermenLH 03/2008, dan beberapa National fire protection association (NFPA). Hasil evaluasi menunjukan nilai penerapan sistem tanggap darurat B3 di PT X sebesar 49,82% dikarenakan terdapat beberapa komponen yang belum tersedia dan beberapa komponen yang tidak sesuai standar. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem tanggap darurat tumpahan B3 berupa rencana pengelolaan kedaruratan (RPK), mulai dari merencanakan tindakan pencegahan tumpahan, tindakan pada saat terjadi tumpahan, hingga pada pemulihan pasca tumpahan B3. Kata kunci: Industri, B3, Sistem Tanggap Darurat, rencana pengelolaan kedaruratanAbstractHazardous chemicals are substances that are classified known as hazardous substances. Production processes using such substances may carry a risk of work accidents caused by them resulting in emergencies that can be detrimental to health, and cause material, and financial losses. PT X is a manufacturing company, with 5 production processes i.e: warehouse storage of production, construction, nailing, assembling, and finishing, where hazardous materials such as nickel, chromium, sulfuric ...
No Comments.