Persepsi Guru Sekolah Minggu Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Minggu Gereja Toraja Jemaat Depok

Latar belakang penelitian ini berawal dari persepsi yang timbul dari Guru Sekolah Minggu (GSM) terhadap anak berkebutuhan khusus di Gereja. Persepsi adalah proses penginterprestasian stimulus dari lingkungan sekitar melalui alat indera, sehingga mampu menafsirkan apa yang dilihatnya. Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu bagaimana persepsi dan pelayanan GSM terhadap anak berkebutuhan khusus. Dengan tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang persepsi GSM dan pelayanannya terhadap anak berkebutuhan khusus di Gereja Toraja Jemaat Depok. GSM sebagai pengajar dan pelayan Tuhan harus mampu melayani setiap anak dengan berbagai latar belakang dan kekurangan yang dimilikinya. Mengacu pada teori Sara Litle, bahwa seorang guru harus mampu merancang sesuatu kegiatan pembelajaran yang dapat dimengerti setiap anak, selain itu guru juga harus dapat terlebih dahulu mengenali kebutuhan peserta didiknya. Hal ini dapat dikaitkan dengan anak berkebutuhan khusus dimana guru harus menyesuaikan pengajarannya dengan kondisi dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Metodologi dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan tiga prosedur tahapan yaitu observasi, wawancara, dan analisis data. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat terlihat dari setiap persepsi guru menyatakan bahwa mereka memahami dengan baik apa itu anak berkebutuhan khusus dan berpendapat bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang berharga seperti anak-anak lainnya, setiap guru memiliki persepsi yang positif dan tidak mendiskriminasi pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus. Dari persepsi dan pemahaman GSM Gereja Toraja Jemaat Depok berdampak kepada cara guru mengajar dan dapat memperlakukan dan menyesuaikan pembelajaran dengan baik. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa setiap Guru Sekolah Minggu memiliki persepsi bahwa setiap anak-anak yang datang untuk beribadah harus dilayani dan diajarkan dengan baik, sama seperti Tuhan yang mengasihi setiap anak-anak maka sebagai pelayan Tuhan, guru harus ...