Abstract: Rinosinusitis kronis (RSK) merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya harus berupa obstruksi nasal atau rinore, dan disertai salah satu gejala lainnya yaitu nyeri sekitar wajah dan/atau hiposmia/anosmia. Sebagian besar penderita RSK memiliki kualitas tidur yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara derajat keparahan RSK dengan kualitas tidur pada penderita dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian jenis analitik observasional dengan metode cross-sectional. Penentuan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan rumus estimate a proportion in finite population. Variabel yang diteliti adalah derajat keparahan RSK berdasarkan visual analogue scale (VAS), dan kualitas tidur berdasarkan Pittsburgh sleep quality index (PSQI) dari subjek penelitan. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dan akan dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Dari 24 subjek penelitian, didapatkan 45,8% laki-laki, 54,2% perempuan. Sebanyak 83,3% memiliki obstruksi nasal, 66,7% memiliki rinore, 54,2% memiliki hiposmia/anosmia, 66,7% memiliki nyeri area wajah. Sebanyak 41,67% memiliki derajat keparahan ringan, 29,17% derajat keparahan sedang, 41,67% derajat keparahan berat. Sebanyak 12,5% memiliki kualitas tidur baik, 87,5% memiliki kualitas tidur buruk. Besar p value antara derajat keparahan dengan kualitas tidur adalah 1,00. Kesimpulan penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara derajat keparahan RSK dengan kualitas tidur pada penderita dewasa. Diharapkan peneliti berikutnya untuk menggunakan sampel yang lebih banyak, menggunakan penilaian objektif, serta menyertakan faktor-faktor lain yang lebih spesifik agar dapat meningkatkan akurasi hasil.
No Comments.