Abstract: Balita merupakan kelompok usia yang mengalami fase penting dalam tumbuh dan kembang, rentan terhadap berbagai penyakit akibat ketidakseimbangan asupan gizi. Masalah gizi pada balita dapat timbul karena faktor-faktor seperti tingkat pengetahuan ibu, pola pemberian makan, dan penerapan PHBS. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu, pola pemberian makan, dan penerapan PHBS terhadap status gizi balita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 96 responden yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu memiliki pengetahuan cukup (42,7%), pola pemberian makan kurang (34,3%), dan penerapan PHBS cukup (51%). Sebagian besar balita memiliki status gizi normal berdasarkan BB/U (81,3%), TB/U (72,9%), dan BB/TB (86,5%). Hasil uji gamma menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola pemberian makan terhadap status gizi balita berdasarkan BB/U (p=0,022) dan TB/U (p=0,000). Tidak terdapat hubungan antara pola pemberian makan terhadap status gizi balita berdasarkan BB/TB (p=0,128). Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi balita berdasarkan BB/U (p=0,540), TB/U (p=0,691), dan BB/TB (p=0,418). Tidak terdapat hubungan antara penerapan PHBS terhadap status gizi balita menurut BB/U (p=0,364), TB/U (p=0,191), dan BB/TB (p=0,501). Pola pemberian makan berhubungan signifikan dengan status gizi balita berdasarkan BB/U dan TB/U, tetapi tidak berhubungan dengan status gizi balita berdasarkan BB/TB. Sementara itu, tingkat pengetahuan ibu dan penerapan PHBS tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan status gizi balita berdasarkan BB/U, TB/U, dan BB/TB.
No Comments.