Abstract: Dorongan untuk mengimplementasikan konsep the right of option ke dalam hukum kewarganegaraan nasional semakin nyata. Hal ini dikarenakan perempuan yang berada dalam pernikahan campuran masih berada dalam posisi yang lemah untuk mempertahankan kewarganegaraannya. Padahal, kerugian telah terjadi, seperti hilangnya hak atas properti. Dengan menggunakan metode yuridis normatif dan pendekatan perbandingan hukum, penelitian ini berkesimpulan bahwa perlu adanya pembenahan dalam UU Kewarganegaraan Indonesia untuk segera mengadopsi the right of option secara penuh dengan beberapa elemen yang patut untuk dipertimbangkan.
No Comments.