Abstract: Indonesia merupakan negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat populasi Indonesia pada tahun 2017 mencapai 261 juta dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 305.7 juta pada tahun 2035. Pertumbuhan populasi yang dinamis secara tidak langsung akan berdampak pada munculnya berbagai masalah, salah satunya adalah permasalahan sampah. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan bahwa total jumlah timbulan sampah Indonesia pada tahun 2019 mencapai 68 juta ton dan sampah plastik mencapai 9,52 juta ton atau 14% dari total sampah yang ada, belum lagi sampah plastik di Indonesia menjadi salah satu masalah utama penumpukan sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahap pengelolaan sampah yang berada di Bank Sampah Anyelir. Penelitian dilakukan pada 13 Mei 2023 dengan pendekatan metode penelitian kualitatif berdasarkan data deskriptif. Sumber data meliputi dokumen, peristiwa, dan 7 orang informan. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Alat bantu penelitian yaitu panduan wawancara, buku catatan, perekam suara, dan kamera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank Sampah Anyelir memiliki hambatan dalam pengelolaan sampah mulai dari biaya operasional, lahan dan alat produksi yang kurang memadai, hingga upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam rangka pengembangan bank sampah ke depan, diperlukan adanya teknologi persampahan yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. Hal ini penting untuk menjaga kestabilan harga dan memotivasi nasabah dengan memberikan harga yang lebih tinggi terhadap sampahnya.
No Comments.